AUDIT LIABILITAS BERSYARAT
MAKALAH
PEMERIKSAAN AKUNTANSI II
“AUDIT LIABILITAS
BERSYARAT”
DosenPengampu :Thoufan Nur, SE., M.SA., Ak.
Kelompok 11:
Nur Alfyanita Bonggie 201310170311122
Marsela Awanda Azizia 201310170311128
Andi Haidar 201310170311136
Asqul Yama 201310170311155
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2015
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,
karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Audit Liabilitas Bersyarat” untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemerikasaan
Akuntansi II dengan tepat waktu.
Harapan kami selaku penulis, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan
serta memperkuat pemahaman bagi penulis sendiri dan para pembaca mengenai Audit Liabilitas Bersyarat.
Pada kesempatan ini
kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah yaitu, Bapak Thoufan Nur,
SE., M.SA., Ak. yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami
untuk memenuhi serta menyelesaikan tugas makalah ini.
Melalui kata pengantar ini penulis meminta maaf apabila
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kesalahan
atau kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diperlukan demi penyempurnaan makalah di waktu yang akan datang.
Malang, 19 Desember 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
HalamanJudul
Kata
Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar
Isi................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................................. 1
1.3 RumusanMasalah................................................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN
..... 2.1 Menyelesaikan Audit.......................................................................................... 2
..... 2.2Menelaah LiabilitasBersyarat..................................................................... ......... 2
..... 2.3MenelaahPeristiwaKemudian( Subsequent Event ).............................................. 4
..... 2.4PengumpulanBahanbuktiAkhir............................................................................ 7
..... 2.5MengevaluasiHasil............................................................................................... 9
..... 2.6KomunikasidenganKomite Audit
danManajemen.............................................. 11
..... 2.7 PenemuanFaktaKemudian.................................................................................. 12
..... 2.8 Menerbitkanlaporan audit......................................................................... ......... 12
...........
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 14
Daftar Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Liabilitas bersyarat
adalah kemungkinan potensi kewajiban di masa mendatang kepada pihak ketiga
untuk jumlah yang tidak diketahui sebagai akibat aktivitas yang telah terjadi.Dewasa ini dalam ilmu akuntansi
kita sering mendengar istilah liabilitas bersyarat di mata kuliah maupun media.
Kita juga mengetahui bahwa dalam pengauditan liabilitas bersyarat tersebut
pasti perlu di audit agar mengetahui bagaimana sebenarnya kondisi liabilitas
bersyarat di dalam suatu perusahaan.
Dalam makalah
ini kita akan mempelajari sebagian hal yang berkaitan dengan Penyelesaian Audit
, yaitu mulai dari Menyelesaikan audit, Menelaah Liabilitas bersyarat, Menelaah
peristiwa kemudian, Bahan bukti audit, Mengevaluasi hasil, Komunikasi dengan
komite audit dan manajemen, Penemuan Fakta Kemudian, dan menerbitkan laporan
audit..Semua ini akan kita pelajari sebagai pengetahuan dalam mata kuliah ini.
1.2 Tujuan
Tujuan
dalam pembuatan makalah tentang “ Audit
Liabilitas Bersyarat ” ini adalah guna memenuhi tugas dalam mata kuliah
Pemerikasaan Akuntansi II. Selain itu untuk memperluas wawasan kami dan
para pembacanya mengenai Audit Liabilitas Bersyarat, serta dengan adanya
makalah ini diharapkan akan semakin meningkatkan pemahaman pada
diri kami maupun pembaca sehingga akan mempermudah dalam penerapan dalam dunia
kerja di masa depan.
1.3
RumusanMasalah
Ø Apa yang di Maksud Dengan Penyelesaikan
Audit ?
Ø Bagaimana Menelaah Liabilitas
Bersyarat ?
Ø Bagaimana Menelaah Peristiwa Kemudian ( Subsequent Event ) ?
Ø Bagaimana Pengumpulan Bahan bukti
Akhir ?
Ø Bagaimana Mengevaluasi Hasil ?
Ø Bagaimana Komunikasi dengan Komite
Audit dan Manajemen ?
Ø Bagaimana Penemuan Fakta Kemudian ?
Ø Bagaimana Menerbitkan Laporan Audit ?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Menyelesaikan Audit
Penyelesaian audit merupakan tahap ke
empat yaitu complete the audit and issue an audit report, yang terdiri dari
menelaah kewajiban bersyarat, menelaah peristiwa kemudian, mengumpulkan bahan
bukti akhir, mengevaluasi hasil dan komunikasi dengan komite audit dan
manajemen serta penemuan kemudian atas fakta yang sudah ada pada tanggal
laporan audit.
2.2 Menelaah Liabilitas Bersyarat
Liabilitas bersyarat adalah
kemungkinan potensi kewajiban di masa mendatang kepada pihak ketiga untuk
jumlah yang tidak diketahui sebagai akibat aktivitas yang telah terjadi.
Tiga kondisi yang menyebabkan adanya
kewajiban bersyarat :
a. Terdapat kemungkinan pembayaran dimasa
dating kepada pihak ketiga akibat kondisi saat ini.
b.
Terdapat
ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa mendatang tersebut.
c. Hasilnya akan ditentukan oleh
peristiwa di masa yang akan datang
Beberapa liabilitas bersyarat yang
merupakan kepentingan utama auditor:
a. Pending ligitation atas paten,
kewajiban produk, atau tindakan lain
b.
Perselisihan
mengenai pajak penghasilan
c.
Garansi
barang
d.
Wesel
tagih didiskontokan
e.
Jaminan
atas kewajiban pihak lain
f. Saldo yang belum digunakan dalam
letter of credit yang outstanding
Tujuan
auditor dalam verifikasi kewajiban bersyarat adalah untuk mengevaluasi
perlakuan akuntansi atas kewajiban bersyarat yang diketahui dan untuk
mengidentifikasi, asalkan praktis, kewajiban bersyarat apapun yang tidak
diidentifikasi oleh manajemen.
Erat
kaitannya dengan kewajiban bersyarat adalah komitmen untuk membeli bahan baku
atau sewa guna usaha fasilitas pada harga tertentu, perjanjian untuk menjual
barang dagangan pada harga yang telah ditetapkan, rencana bonus, rencana
pembagian laba dan pension, perjanjian royalty, dan pos-pos yang serupa.
Langkah – langkah untuk menelaah
liabilitas bersyarat, sebagai berikut :
1. Prosedur Audit
1) Tanya jawab dengan manajemen (lisan
atau tulisan) mengenai kemungkinan adanya kewajiban bersyarat yang belum
dicatat.
2) Menelaah surat ketepatan pajak tahun
berjalan dan tahun lalu untuk melihat penyelesaian perselisihan atas pajak penghasilan.
3) Menelaah notulen rapat direksi dan
komisaris serta pemegang saham atas adanya indikasi tuntutan atau kewajiban
lain.
4) Analisa beban hokum untuk periode yang
diaudit dan telaah faktur dan pernyataan dari penasihat hokum atas adanya
indikasi kewajiban bersyarat, khususnya tuntutan dan penetapan pajak yang
ditunda.
5) Dapatkan konfirmasi dari seluruh
pengacara utama yang melaksanakanjasa pelayanan hokum kepada klien mengenai
status pending litigation atau kewajiban bersyarat lainnya.
6) Menelaah kertas kerja yang ada
mengenai informasi yang menunjukkan potensi hal bersyarat.
7) Dapatkan letter of credit sedekat
mungkin dari tanggal neraca dan dapatkan konfirmasi atas saldo yang digunakan
maupun yang belum digunakan.
2. Evaluasi atas Kewajiban Bersyarat yang
Diketahui
Apabila auditor menyimpulkan bahwa
terdapat kewajiban bersyarat, dia harus mengevaluasi signifikasi dari potensi
kewajiban dan sifat pengungkapan yang diperlukan dalam laporan keuangan.
3. Komitmen
Penelitian untuk mencari komitmen yang
belum diketahui biasanya dilakukan sebagai bagian dari audit atas masing –
masing area audit. Misalkan, dalam memverifikasi penjualan, auditor seharusnya
waspada atas adanya komitmen penjualan.
4. Tanya Jawab Dengan Penasihat Hukum
Klien
Prosedur utama yang dapat diandalkan
auditor untuk mengungkapkan kewajiban bersyarat adalah surat konfirmasi dari
penasihat hukum klien yang memberitahukan auditor atas perkara yang tertunda
atau informasi lain yang melibatkan penasihat hukum yang relevan kepada
pengungkapan laporan keuangan.
5. Respon Terbatas dan Tanpa Respon oleh
Penasihat Hukum
Pengacara dalam tahun berjalan dapat
menjadi enggan untuk menyediakan informasi tertentu kepada auditor karena
mereka mempunyai kode etik kewajiban hukum untuk menyediakan informasi yang
salah atau informasi rahasia.
Sifat dari penolakan pengacara untuk
memberikan auditor informasi lengkap mengenai kewajiban hukum dibagi menjadi
dua kategori :
1. Penolakan akibat tidak adanya
pengetahuan mengenai hal yang melibatkan kewajiban bersyarat
2. Penolakan untuk mengungkapkan
informasi karena dipertimbangkan sebagai informasi yang rahasia.
2.3 Menelaah Peristiwa Kemudian ( Subsequent Event )
Auditor mempunyai tanggung jawab untuk
menelaah transaksi dan peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca untuk menentukan
apakah terjadi sesuatu yang mempengaruhi penilaian atau pengungkapan atas
laporan keuangan yang sedang diaudit.
Jenis – jenis Peristiwa Kemudian (subsequent event) :
1. Peristiwa kemudian yang mempunyai
dampak langsung terhadap laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian.
Contoh peristiwa kemudian berikut ini
memerlukan penyesuaikan atas saldo akun dalam laporan keuangan periode berjalan
kalau jumlahnya material :
a. Pengumuman pailit satu pelanggan
dengan saldo piutang usaha yang outstanding yang mempengaruhi kondisi keuangan
b. Penyelesaian perkara hukum dengan
jumlah yang berbeda dari jumlah yang dicatat dalam buku
c. Disposal peralatan yang tidak
digunakan dalam operasi pada harga dibawah nilai buku saat ini
d. Penjualan investasi pada harga di
bawah harga perolehan yang dicatat
2. Peristiwa yang tidak mempunyai dampak
langsung terhadap laporan keuangan tetapi pengungkapan dianjurkan.
Peristiwa
kemudian jenis ini memberikan bahan bukti atas kondisi yang tidak terjadi pada
tanggal neraca yang dilaporkan tetapi sangat signifikan sehingga diperlukan
pengungkapan meskipun tidak diperlukan penyesuaian.
Berikut
ini adalah contoh peristiwa atau transaksi yang terjadi dalam periode berikut
yang memerlukan pengungkapan dan bukannya penyesuaian dalam laporan keuangan :
a. Penurunan
nilai pasar surat berharga yang disimpan sebagai investasi sementara atau
penjualan kembali surat berharga
b. Penerbitan
obligasi atau surat berharga lainnya
c. Penurunan
nilai pasar persediaan sebagai konsekuensi dari tindakan pemerintah yang menghalangi
penjualan barang
d. Kerugian
persediaan yang tidak diasuransikan akibat kebakaran
e. Merger
atau akuisisi
1. Pengujian Audit
Prosedur audit untuk penelaahan
peristiwa kemudian dapat secara mudah dibagi menjadi dua kategori :
1. Prosedur yang biasanya dipadukan
sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun. Prosedur ini meliputi
pengujian cut off dan penilaian yang dilakukan sebagai bagian dari pengujian
terinci atas saldo, Misalkan,
penjualan dan pembelian periode berikut diperiksa untuk menentukan apakah pisah
batas sudah akurat.
2. Prosedur yang dilaksanakan secara
khusus dengan tujuan menemukan transaksi atau peristiwa yang harus diakui
sebagai peristiwa kemudian. Prosedur ini dilaksanakan secara khusus dengan
tujuan mendapatkan informasi yang harus dimasukkan ke dalam saldo akun tahun
tahun berjalan atau diungkapkan dengan catatan kaki. Pengujian tersebut adalah
sebagai berikut :
a) Tanya jawab dengan manajemen
Permintaan
keterangan bervariasi dari klien ke klien tetapi biasanya mengenai keberadaan
potensi kewajiban bersyarat atau komitmen, perubahan signifikan dalam aktiva
atau struktur modal perusahaan, status unsure saat ini yang belum jelas pada
tanggal neraca, dan keberadaan penyesuaian yang tidak biasa yang dibuat setelah
b) Korespondensi dengan pengacara
Korespendensi
dengan pengacara yang telah dibahas sebelumnya, terjadi sebagai bagian dari
penelitian atas kewajiban bersyarat. Pendekatan yang umum adalah dengan meminta
pengacara untuk memberikan tanggal dan mengirimkan surat sesuai dengan tanggal
penyelesaikan pekerjaan lapangan.
c) Menelaah laporan intern yang disiapkan
setelah tanggal neraca
Penekanan
dalam penelaahan ini seharusnya pada perubahan bisnis relatif terhadap hasil
untuk periode yang sama dalam tahun yang diaudit dan perubahan setelah akhir
tahun
d) Menelaah catatan yang disiapkan
setelah tanggal neraca
Jurnal
dan buku besar harus ditelaah untuk menentukan keberadaan dan sifat setiap
transaksi yang berkaitan dengan tahun berjalan.
e) Memeriksa notulen yang dibuat setelah
tanggal neraca
Notulen rapat
direksi dan pemegang saham setelah tanggal neraca harus diperiksa untuk melihat
adanya peristiwa kemudian yang penting yang mungkin mempengaruhi laporan
keuangan periode berjalan.
f) Mendapatkan surat pernyataan
Surat pernyataan
ditulis manajemen klien ke auditor yang merupakan pernyataan formal klien
mengenai berbagai masalah yang berbeda dalam keseluruhan audit, termasuk
diskusi mengenai peristiwa kemudian.
2. Tanggal Ganda
Auditor mempunyai dua pilihan yang
sama dapat diterima untuk memperluas pengujian atas peristiwa kemudian, yaitu
pilihan pertama, memperluas periode dari seluruh pengujian atas peristiwa
kemudian sampai tanggal di mana auditor puas bahwa peristiwa kemudian terbaru
yang ditetapkan telah dinyatakan dengan benar, atau membatasi penelaahan kepada
hal yang berkaitan dengan peristiwa kemudian yang baru. Untuk pilihan pertama,
tanggal laporan audit akan diubah, sedangkan pilihan kedua, laporan audit akan
ditanggali ganda.
2.4 Pengumpulan Bahan bukti Akhir
Selain penelaaahan peristiwa kemudian,
auditor mempunyai beberapa tanggung jawab pengumpulan bahan bukti audit akhir
yang dapat diterapkan ke semua siklus. Lima jenis pengumpulan bahan bukti audit
akhir diantaranya adalah :
(1) melaksanakan prosedur analitik,
(2) mengevaluasi asumsi going concern,
(3) mendapatkan surat representasi
manajemen,
(4) mempertimbangkan informasi yang
menyertai laporan keuangan dasar, dan
(5) membaca informasi lain dalam laporan
tahunan. Setiap dari kelima di atas dilaksanakan di akhir penugasan.
1. Prosedur Analitis Akhir
Prosedur analitis dilaksanakan selama penyelesaian audit
bermanfaat sebagai penelaahan akhir atas salah saji yang material atau masalah
keuangan, dan untuk membantu auditor mengambil ”tinjauan objektif” akhir atas
laporan keuangan.
(1) memadaikah bahan bukti yang
dikumpulkan mengenai saldo akun yang tidak biasa atau yang tidak diharapkan dan
juga hubungan yang berhasil diidentifikasi selama perencanaan atau selama
melaksanakan audit dan
(2) saldo akun yang tidak biasa atau yang
tidak diharapkan dan juga hubungannya yang sebelumnya tidak diidentifikasi.
Hasil dari prosedur analitik akhir mungkin mengindikasikan bahwa tambahan bukti
audit diperlukan.
2.
Evaluasi
atas Asumsi Kelangsungan Hidup
Prosedur analitis adalah salah satu jenis bahan bukti yang
paling penting untuk menaksir kelangsungan hidup.Diskusi dengan manajemen dan penelaahan rencana masa depan
merupakan pertimbangan penting dalam mengevaluasi prosedur analitik.
Pengetahuan mengenai bidang usaha klien yang diperoleh sepanjang audit
merupakan informasi penting yang digunakan untuk menetapkan kemungkinan
kegagalan keuangan tahun berikutnya.
Terdapat dua tujuan dari surat
pernyataan manajemen :
a. Mengingatkan manajemen akan tanggung
jawabnya mengenai asersi dalam laporan keuangan, Misalnya apabila surat representasi meliputi acuan
ke aktiva yang digadaikan dan kewajiban bersyarat, manajemen yang jujur akan
diingatkan atas kelalaian yang tidak disengajanya untuk mengungkapkan informasi
secara cukup.
b. Mendokumentasikan tanggapan manajemen
atas pernyataan mengenai berbagai aspek dari audit. Tujuan ini memberikan dokumentasi tertulis atas
pernyataan manajemen dalam peristiwa ketidak sepakatan atau tuntutan hokum
antara klien dan auditor.
3.
Surat
Pernyataan Klien
Surat tersebut seharusnya ditanggali sama dengan tanggal
laporan audit untuk menjamin terdapat pernyataan yang dikaitkan dengan
penelahaan peristiwa kemudian. Penolakan klien untuk menyiapkan dan
menandatangani surat pernyataan menyebabkan pemberian pendapat dengan
pengecualian atau pernyataan tidak memberikan pendapat.
4. Informasi Lain Dalam Laporan Tahunan (Mempertimbangkan Informasi yang menyertai
laporan keuangan dasar)
Auditor diminta untuk membandingkan
informasi tersebut dengan laporan keuangan untuk menyakinkan bahwa keduanya
berkaitan. Contoh informasi lain dalam laporan tahunan adalah surat manajemen
dan penjelasan aktivitas perusahaan yang terdapat dalam laporan tahunan dari
perusahaan publik.
Beberapa jenis informasi itu umumnya tercakup dalam bagian
tambahan informasi :
1) Laporan komparatif terinci yang mendukung
keseluruhan pengendalian atas laporan keuangan utama atas akun-akun seperti
harga pokok penjualan, beban operasi dan aktiva rupa-rupa.
2) Data statistik untuk tahun lalu dalam
bentuk rasio dan tren
3) Skedul pertanggungan asuransi
4) Komentar tertentu atas perubahan yang
terjadi di dalam laporan
5.
Membaca
informasi lain dalam laporan tahunan
Auditor wajib untuk membaca informasi lain
yang tercakup dalam laporan keuangan tahunan yang berkaitan langsung dengan
laporan keuangan. Misalnya, asumsi bahwa surat presiden direktur dalam laporan
tahunan mengacu ke peningkatan laba per lembar saham dari $ 2.60 menjadi $2.93.
Auditor diwajibkan membandingkan informasi itu dengan laporan keuangan untuk memastikan
keduanya berkaitan.
2.5 Mengevaluasi Hasil
Evaluasi akhir atas kecukupan bahan bukti
adalah berupa penelaahan oleh auditor atas seluruh audit untuk menentukan
apakah seluruh aspek penting telah cukup diuji setelah mempertimbangkan situasi
penugasan. Langkah utama dalam proses ini adalah penelaahan program audit untuk
meyakinkan bahwa seluruh bagian telah secara akurat diselesaikan dan
didokumentasikan dan bahwa seluruh tujuan audit dipenuhi.
Lima aspek dari evaluasi hasil :
1. Kecukupan bahan bukti
Apabila auditor menyimpulkan bahwa dia tidak mendapatkan bahan
bukti yang cukup untuk menarik kesimpulan mengenai kewajaran pernyataan klien,
terdapat dua pilihan ; Tambahan bahan bukti yang harus diperoleh, atau
memberikan pendapat dengan pengecualian atau pernyataan menolak memberikan
pendapat.
Bahan bukti yang mendukung pendapat
auditor, yaitu apabila auditor percaya bahwa dia telah mendapatkan bahan
bukti cukup, tetapi tidak mendukung kesimpulan mengenai kewajaran penyajian
laporan keuangan, auditor mempunyai dua pilihan : laporan harus direvisi sampai
memuaskan auditor, atau memberikan pendapat dengan pengecualian atau pendapat
tidak wajar.
2.
Pengungkapan
laporan keuangan
Pertimbangan utama dalam menyelesaikan audit adalah untuk
menentukan apakah pengungkapan dalam laporan keuangan telah cukup. Sebagai
bagian dari penelaahan akhir atas pengungkapan laporan keuangan, kebanyakan
kantor akuntan publik menggunakan daftar periksa pengungkapan laporan keuangan
pada setiap penugasan.
3.
Menelaah
kertas kerja
Terdapat tiga alasan utama mengapa kertas kerja perlu secara
menyeluruh ditelaah oleh staf audit yang lain pada saat penyelesaian audit:
1) Untuk mengevaluasi pelaksanaan staf
yang belum berpengalaman.
Bagian yang perlu dipertimbangkan dari kebanyakan audit dilaksanakan
oleh staf audit dengan pengalaman kurang dari empat atau lima tahun.
2) Untuk menyakinkan bahwa audit memenuhi
standar pelaksanaan kantor akuntan publik
Dalam setiap organisasi kualitas kinerja individu sangat
bervariasi, tetapi penelaahan yang seksama oleh staf tingkat atas dalam
perusahaan membantu mempertahankan kualitas audit yang seragam.
3) Untuk menetralkan kepemihakan yang
seringkali masuk ke dalam pertimbangan auditor
Auditor dapat berusaha agar senantiasa objektif dalam seluruh
audit, tetapi mudah untuk kehilangan perspektif yang memadai dalam audit yang
panjang jika terdapat masalah kompleks yang ingin dipecahkan.
4. Penelaahan independen
Saat penyelesaian audit yang lebih
besar, sudah lazim untuk mempunyai laporan keuangan dan satu set kertas kerja
yang telah ditelaah independen yang tidak berpartisipasi dalam penugasan.Penelaah ini seringkali mengambil posisi
yang bertolak belakang guna meyakinkan bahwa pelaksanaan audit mencukupi. Tim
audit harus dapat memberikan pembenaran atas bahan bukti yang dikumpulkan dan
kesimpulan yang ditarik berdasarkan situasi penugasan tertentu.
5. Ikhtisar Evaluasi Bahan Bukti
Auditor mengevaluasi kecukupan bahan bukti
actual dengan lebih dahulu mengevaluasi risiko audit yang dicapai, menurut akun
dan menurut siklus, dan kemudian membuat evaluasi yang sama atas laporan
keuangan keseluruhan
2.6 Komunikasi dengan Komite Audit dan
Manajemen
1. Mengkomunikasikan Ketidakberesan dan
Tindakan Melawan Hukum
2. Komunikasi Lain dengan Komite Audit
3. Surat Kepada Manajemen
1. Mengkomunikasikan Ketidakberesan dan
Tindakan Melawan Hukum
Tujuan mengkomunikasikan
ketidakberesan dan tindakan melawan hukum adalah untuk membantu komite audit
dalam melaksanakan peranan supervisi atas laporan keuangan yang andal.
Persyaratan ini menunjukkan peningkatan perhatian mengenai tanggungjawab
auditor untuk mendeteksi dan mencegah fraud manajemen.
2. Komunikasi Lain dengan Komite Audit
Tujuan komunikasi lain dengan komite
audit adalah untuk menginformasikan komite mengenai issue auditing dan temuan
yang akan membantu mereka dalam melaksanakan peranan supervisinya untuk laporan
keuangan.
Berikut adalah unsur utama yang harus
dikomunikasikan kepada komite audit atau badan sejenis :
a) Tanggungjawab auditor berdasarkan
standar auditing yang berlaku umum, meliputi tanggungjawab untuk mengevaluasi
struktur pengendalian intern dan konsep keyakinan memadai bukan keyakinan
absolut
b) Pokok – pokok kebijakan akuntansi yang
dipilih dan diterapkan dalam laporan keuangan, meliputi pertimbangan manajemen
dan aspek yang berkaitan dengan estimasi akuntansi.
c) Penyesuaian laporan keuangan yang
signifikan yang ditemukan sepanjang audit dan implikasi keduanya yang telah
dipilih manajemen untuk dicatat dan yang diusulkan tetapi tidak dicatat.
d) Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai
ruang lingkup audit, penerapan prinsip akuntansi, dan kalimat laporan audit.
e) Kesulitan yang dihadapi dalam
melaksanakan audit, seperti kelangkaan pegawai klien dan kegagalan menyediakan
informasi yang diperlukan.
3. Surat Kepada Manajemen
Tujuan surat kepada manajemen
(management letter) dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi akuntan publik
untuk memperbaiki usaha klien. Rekomendasi memusatkan pada saran untuk dapat
beroperasi lebih efisien.
Auditor menulis surat kepada manajemen
karena dua alasan :
1) untuk mendorong hubungan yang lebih
baik antara kantor akuntan publik dan manajemen
2) untuk menawarkan jasa pelayanan
perpajakan dan manajemen yang dapat disediakan kantor akuntan publik.
2.7 Penemuan Fakta Kemudian
Apabila auditor menyadari setelah
laporan keuangan yang diaudit diterbitkan bahwa informasi yang terdapat dalam
laporan tersebut secara material menyesatkan, auditor mempunyai kewajiban untuk
memastikan bahwa pemakai yang mengandalkan laporan keuangan telah diberi tahu
atas salah saji tersebut.
1) Meminta Keterangan kepada klien tentang
adanya kemungkinan kerugian.
2) Memeriksa dokumen klien korespondensi dari
lawyers klien.
3) Membaca risalah rapat yang diadakan oleh
klien yang di hadiri oleh direksi, komite audit, untuk masa sebelum dan sesudah
audit dilakukan.
4) Membaca kembali merevisi perjanjian leasing, administrasi
asuransi, serta melakukan korespondensi dengan badan badan pemerintah terkait.
2.8 Menerbitkan laporan audit
Auditor jangan mengambil keputusan
mengenai laporan audit yang layak untuk diterbitkan hingga semua bahan bukti
dikumpulkan dan dievaluasi, termasuk semua bagian dari penyelesaian audit yang
dibahas sampai saat ini. Karena laporan audit hanyalah satu-satunya yang
dilihat kebanyakan pengguna dalam proses audit dan konsekuensi dari penerbitan
laporan yang tidak layak dapat menjadi buruk, maka penting bahwa laporan
tersebut harus benar.
BAB
III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Liabilitas bersyarat adalah
kemungkinan potensi kewajiban di masa mendatang kepada pihak ketiga untuk
jumlah yang tidak diketahui sebagai akibat aktivitas yang telah terjadi.
Penyelesaian audit merupakan tahap ke
empat yaitu complete the audit and issue an audit report, yang terdiri dari
menelaah kewajiban bersyarat, menelaah peristiwa kemudian, mengumpulkan bahan
bukti akhir, mengevaluasi hasil dan komunikasi dengan komite audit dan
manajemen serta penemuan kemudian atas fakta yang sudah ada pada tanggal laporan
audit.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar