ANALISIS KEBIJAKAN BIAYA PENYUSUTAN AKTIVA TETAP MENURUT METODE FISKAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM BIDANG TELEKOMUNIKASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam Era Globalisasi seperti saat ini kita dapat
melihat bahwa setiap perusahaan yang ada dimanapun juga harus membuat apa yang
dinamakan dengan laporan keuangan (Financial Statement) yaitu laporan yang berisi
informasi perusahaan termasuk di dalamnya neraca, laba rugi, dan laporan arus kas beserta rincian masing-masing pos dalam
laporan keuangan.
Dengan adanya laporan keuangan ini maka pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan
seperti pemilik modal dan pihak lain yang terkait dapat mengetahui kinerja dari
perusahaan dimasa sekarang dan yang akan datang.
Berbicara mengenai aktiva tetap tidak terlepas dari
kebijakan dan metode penyusutan.
Hal ini tergantung dari kebijakan perusahaan yang bersangkutan. Membahas
penyusutan itu sendiri tidak hanya membahas metode penyusutan yang ada berapa
macam itu tapi juga dapat membahas tentang penentuan umur ekonomis dari aktiva tetap dalam
hal ini mesin dan peralatan pabrik.
Selain itu komposisi dari aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dan juga jenis kegiatan usaha
perusahaan tentunya dapat mempengaruhi pemilihan metode penyusutan.
Pemilihan metode penyusutan haruslah dilakukan dengan
benar dan tepat dan mempertimbangkan untung ruginya untuk masa mendatang.
Karena itu beban penyusutan harus dialokasikan secara rasional dan sistematik
agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang telah berlaku umum. Beban penyusutan
aktiva tetap harus dialokasikan sepanjang umur ekonomis aktiva tersebut dalam
menghasilkan pendapatan.
Adapun hal-hal yang berkaitan dengan penyusutan dapat
meliputi beberapa hal seperti metode penyusutan, kebijakan penentuan umur
ekonomis aktiva tetap. Dalam pemilihan metode penyusutan ini bisa dipengaruhi
oleh jumlah dan jenis aktiva tetap
serta jenis kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Pajak secara umum merupakan iuran dari rakyat kepada kas
negara berdasarkan Undang-undang yang dapat dipaksakan kepada subjek pajak
dengan tidak mendapat jasa timbal balik atau kontrapretasi secara langsung dan
digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Pajak merupakan alat bagi
pemerintah didalam mencapai tujuan untuk mendapatkan penerimaan baik yang
bersifat langsung maupun tidak langsung dari masyarakat guna membiayai
pengeluaran rutin serta pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Pajak secara bebas dapat dikatakan sebagai suatu kewajiban warga
negara berupa pengabdian serta peran aktif warga negara berupa pembangunan
nasional yang pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan-Peraturan
untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.
Rekonsiliasi fiskal dilakukan oleh wajib pajak karena
terdapat perbedaan penghitungan khususnya total akumulasi penyusutan aktiva
tetap menurut metode fiskal (perpajakan) dan menurut metode komersial
(akuntansi). Laporan keuangan komersial ditujukan untuk mengukur kinerja
ekonomi dan keadaan finansial dari sektor privat, sedangkan laporan keuangan
fiskal disusun berdasarkan prinsip Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Sedangkan untuk kepentingan fiskal, laporan-laporan
keuangan disusun berdasarkan Peraturan Perpajakan (UU PPh). Perbedaan dasar
penyusunan tersebut mengakibatkan adanya perbedaan perhitungan laba-rugi suatu
entitas wajib pajak. Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan beberapa pendekatan
dalam penyusunan laporan keuangan fiskal.
Penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan
laporan keuangan fiskal terjadi karena adanya perbedaan prinsip akuntansi,
perbedaan metode dan prosedur akuntansi, perbedaan pengakuan penghasilan dan
biaya, dan perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya.
Berdasarkan
latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengambil judul :
“ ANALISIS
KEBIJAKAN BIAYA PENYUSUTAN AKTIVA TETAP MENURUT METODE FISKAL UNTUK MENENTUKAN
BESARNYA PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM BIDANG
TELEKOMUNIKASI PERIODE 2005- 2008 ”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Berapakah koreksi fiskal yang dihasilkan masing-
masing perusahaan ?
2. Berapakah total akumulasi penyusutan aktiva
tetap yang diperoleh menurut metode fiskal
dengan menggunakan metode saldo menurun maupun metode garis lurus ?
3. Berapakah besarnya pajak terutang yang harus dibayar
oleh masing – masing perusahaan kepada
KPP ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan skripsi
ini adalah :
1. Untuk mengetahui berapakah
koreksi fiskal yang dihasilkan masing- masing perusahaan.
2. Untuk menghitung berapakah total akumulasi
penyusutan aktiva tetap yang diperoleh menurut metode fiskal dengan menggunakan
metode saldo menurun maupun metode garis lurus.
3. Untuk menentukan berapakah besarnya pajak terutang yang harus dibayar
oleh masing – masing perusahaan kepada
KPP.
1.4 Manfaat
Penelitian
Manfaat dari penulisan skripsi ini
meliputi:
1.
Manfaat
akademis, yaitu penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa yang akan
menyusun penelitian ini, yang berkenaan dengan materi pembahasan perhitungan
penyusutan aktiva tetap menurut fiskal untuk menentukan besarnya pajak terutang
pada suatu perusahaan.
2. Manfaat praktis, yaitu sebagai masukan
mengenai langkah-langkah yang harus diambil oleh perusahaan untuk menghitung
besarnya pajak terutang pada yaitu PT. Bakrie Telecom Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk yang harus dibayarkan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Dan untuk
mengetahui kegiatan operasional perusahaan dalam meningkatkan efektifitas
dengan menganalisis laporan keuangan pada
yaitu PT. Bakrie Telecom Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk.
1.5 Metode Penelitian
Adapun metode
penelitian yang dipergunakan dalam pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
1.5.1
Objek Penelitian
Objek penelitian
yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang perdagangan (perusahaan dagang), yaitu yaitu PT. Bakrie Telecom Tbk, PT. Indosat Tbk
dan PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk..
1.5.2
Data Atau Variabel
Data atau variabel yang digunakan
dalam penulisan skripsi ini adalah data berupa laporan keuangan, yaitu laporan keuangan
aktiva tetap pada PT. Bakrie
Telecom Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
1.5.3
Metode Pengumpulan Data atau Variabel
Adapun metode penelitian yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1.
Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data dengan
mengutip dan mempelajari literatur-literatur, buku-buku yang bersifat ilmiah,
dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penulisan ilmiah ini sebagai
landasan teori, dasar penelitian dan analisis data.
2.
Studi Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data
langsung dari objek penelitian atau pembahasan dengan wawancara atau interview
langsung dengan pimpinan perusahaan dan pegawai yang berwenang dan juga mengadakan
pengamatan secara langsung pada objek yang berkaitan dengan penulisan skripsi
ini.
1.5.4
Alat analisis yang digunakan
Alat analisis yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini adalah alat analisis kuantitatif yang menganalisis
masalah melalui penggunaan data berupa laporan keuangan aktiva tetap, yaitu untuk
menghitung total akumulasi penyusutan aktiva tetap menurut fiskal.
Yang bermanfaat untuk menentukan
selisih dari total akumulasi penyusutan aktiva tetap baik menurut fiskal maupun
komersial, dan menyusun laporan koreksi fiskal pada PT. Bakrie Telecom Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Adapun rumus dan ketentuan-ketentuan
yang dipergunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
1.5.4.1 Penyusutan
Berdasarkan Pasal 11 UU Pajak Penghasilan terdapat dua
metode penyusutan yang resmi disahkan oleh Dirjen Pajak yang dapat digunakan
untuk melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap bangunan dan bukan bangunan,
yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun.
Syarat dan ketentuan-ketentuan yang digunakan dalam perhitungan
penyusutan aktiva tetap untuk kedua metode tersebut diatur dalam Pasal 11 ayat
(6) sebagai berikut :
Tabel 1.1. Tarif Penyusutan Fiskal
Kelompok Harta Berwujud
|
Masa Manfaat
|
Tarif Penyusutan
|
|
Garis Lurus
|
Saldo Menurun
|
||
I. Bukan Bangunan
|
|
|
|
Kelompok I
|
4 Tahun
|
25%
|
50%
|
Kelompok II
|
8 Tahun
|
12.5%
|
25%
|
Kelompok III
|
16 Tahun
|
6.25%
|
12.5%
|
Kelompok IV
|
20 Tahun
|
5%
|
10%
|
|
|
|
|
II. Bangunan
|
|
|
|
Permanen
|
20 Tahun
|
5%
|
-
|
Tidak Permanen
|
10 Tahun
|
10%
|
-
|
Sumber : Akuntansi Perpajakan, Perpajakan Teori dan
Kasus, 2003
Metode Garis Lurus
Adapun rumus Metode Garis Lurus
adalah sebagai berikut:
Harga
Perolehan
Metode Garis Lurus =
Masa Manfaat
Metode Saldo Menurun
Rumus metode saldo
menurun yang digunakan adalah sebagai berikut:
|
1.5.4.2 Koreksi Fiskal
Koreksi fiskal yang dilakukan dalam
perhitungan adalah untuk mengetahui total akumulasi penyusutan aktiva tetap
yang diperoleh PT. Bakrie
Telecom Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam menentukan besarnya pajak terutang untuk
tahun pajak 2005 - 2008.
1.5.4.3
Lapis Pajak Penghasilan (PPh) Terutang
Perhitungan lapis pajak Pajak
Penghasilan (PPh) terutang yang digunakan adalah sebagai berikut:
Untuk Wajib Pajak Badan
Tabel 1.2. Dasar
Pengenaan Lapis Pajak
Lapisan Pengenaan Pajak
|
% Tarif
|
Sampai dengan Rp. 50.000.000,00
|
10%
|
Diatas Rp. 50.000.000,00 s.d.
Rp. 100.000.000,00
|
15%
|
Diatas Rp. 100.000.000,00
|
30%
|
Sumber : Akuntansi Perpajakan, Perpajakan Teori dan
Kasus, 2003
Komentar